Serda Ucok Turun Gunung! Akibat Preman Kembali Marak di Yogyakarta,
Mantan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan Kartasura, Serda Ucok Tigor Simbolon, kembali muncul. Nama Serda Ucok melambung karena kasus pembunuhan 4 narapidana lapas Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada 2013 silam.
Keempatnya adalah Yohanes Juan Manbait, Gamaliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, dan Hendrik Benyamin Sahetapy Engel. Keempat preman tersebur bertanggung jawab atas kematian Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe.
Dilansir dari @yogyaofficial, Serda Ucok menanggapi kasus yang terjadi beberapa waktu lalu. Diduga salah satunya kasus penusukan dua orang santri Krapyak, Bantul, di Jalan Prawirotaman, Mergangsan.
"Demikian, jadi buat teman-teman saya semuanya, tahan diri, semua ikut dengan instruksi. Baik di organisasinya ada pimpinan, ikut dengan arahan apa yang diadakan oleh pimpinannya,โujar Serda Ucok dalam video tersebut.
โKita, teman-teman di aparat, akan melakukan apa yang terbaik. Demikian, salam satu komando. Selamat malam,"tegasnya.
Sebelumnya, Kasie Humas Polresta Jogja AKP Sujarwo mengatakan, peristiwa bermula saat rombongan remaja berjumlah sekitar 25 orang sedang nongkrong di kawasan itu.
Saat nongkrong, mereka juga mengonsumsi minuman keras di sebuah kafe di sisi timur Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Kota Jogja.
Kemudian salah satu dari rombongan itu melempar gelas ke jalan. Tak hanya itu, ada beberapa orang dari rombongan tersebut yang menyeberang ke arah barat, tepatnya ke tempat orang yang sedang berjualan sate.
"Lalu terjadilah penusukan dengan senjata tajam terhadap salah satu pembeli sate," ujar Sujarwo kepada awak media (24/10/2024).
Setelah menusuk salah seorang pembeli sate, rombongan langsung meninggalkan lokasi dan menuju arah Pojok Beteng Timur.
Dia mengungkapkan, ada dua korban dalam peristiwa ini. Korban penusukan berinisial SF, 19, warga Rembang, Jawa Tengah. Korban SF mengalami luka robek di perut bagian kiri dan mendapat tiga jahitan.
Sementara satu korban lainnya berinisial MA, 23, warga Pati, Jawa Tengah. Korban MA menderita luka pada bagian kepala, tangan, dan kaki akibat pukulan benda keras. Kedua korban diketahui adalah santri aktif Pondok Pesantren Al-Fatimiyah Krapyak, Yogyakarta