Karyawan Hotel di Malaysia Tertular HIV Gegara Tak Sengaja Kena Jarum Suntik Peninggalan Tamu
Nasib pilu menimpa seorang karyawan hotel di Malaysia. Ia tak sengaja tertular virus HIV. Bukan gara-gara berhubungan dengan orang lain melainkan karena bersih-bersih.
Ia tak sengaja terkena jarum suntuk yang ditinggalkan tamunya saat menginap di hotel.
Dikutip dari mStar, Jumat (4/10/2024), stigma dan prasangka negatif seringkali menjadi penyebab pengidap HIV dipinggirkan, dihakimi dan diperlakukan tidak adil.
Pikiran yang sama juga menimpa seorang mantan pegawai sebuah agen pekerjaan yang berhubungan dengan kesejahteraan ketika menangani pasien HIV.
Menurut wanita tersebut, ceritanya bermula saat dia ditugaskan membantu urusan keuangan saat pasien bekerja di sebuah hotel di Kuala Lumpur.
“Dulu ketika saya bekerja sebagai petugas di instansi tersebut, saya memiliki pandangan yang miring dan takut bertemu dengan pasien HIV secara fisik
Saya meras, siapa yang tahu penyakitnya bisa menular di dekat saya.
“Saya akui pemikiran saya saat itu bodoh.
Pokoknya saya selalu membaca tentang HIV atau AIDS.
Semua dari pola hidup yang tidak sehat dan liar.
“Saya selalu melihat majalah dan menutupi wajah saya.
Jadi ketika saya ingin menghadapinya, saya merasa agak takut.
Saya menelepon untuk mengatur pertemuan, tetapi dia tidak mau.
Dia meminta saya untuk mewawancarainya melalui telepon saja,” dia memulai ceritanya.
Menurut wanita tersebut, dia mencoba mencari tahu bagaimana pasien berusia 38 tahun itu tertular HIV.
Ternyata jawaban yang diberikan petugas housekeeping hotel tersebut benar-benar mengubah persepsinya terhadap kelompok pasien.
“Saat itulah saya bertanya, tahukah Anda darimana dia tertular penyakit HIV ini?
Kata pasien, dia tertular secara tidak sengaja.
Saat itulah saya tanya maksudnya.
Ternyata dia tukang bersih-bersih di dekat sebuah hotel di Kuala Lumpur.
Tahukah kamu bagaimana dia bisa tertular HIV?
Saat dia sedang membersihkan kotoran di hotel, jarinya tertusuk jarum suntik.
“Spuit itu milik tamu sebelumnya yang sudah check out.
Saya tidak tahu pesta seperti apa yang diselenggarakan tamu hotel itu.
Karena kelalaian tamu tersebut, dia telah mempertaruhkan nyawa pengurus rumah tangga yang tidak ada hubungannya dengan itu,” katanya.
Mengetahui kisah yang dialaminya, perempuan ini menangis karena merasa bersalah atas stereotip dan pandangan curiga terhadap pasien HIV.
Bagi perempuan ini, persepsi negatif terhadap pasien HIV masih menjadi isu besar di masyarakat, termasuk dirinya, meski informasi mengenai penyakit tersebut semakin mudah diakses.
Namun cerita bersama ini tidak hanya mengungkap realitas yang harus dihadapi oleh pasien HIV, namun juga mengajak kita memikirkan kembali persepsi dan pola pikir kita terhadap mereka.
“Iya, pembantu hotel ini tertular HIV bukan karena dirinya atau gaya hidupnya tapi karena kecelakaan kerja.
“Waktu itu aku diam, duduk dan mendengarkan.
Dalam perjalanan pulang, aku menangis dan menangis mendengarkan cerita kakak.
Ada apa dengan pelayan hotel itu, sampai-sampai beginilah nasibnya.
"Saya merasa bersalah pada diri saya sendiri karena saya menilainya terlalu dini dan terlihat curiga.
Wanita itu tidak bersalah.
engalaman saya di tempat kerja lama mengajarkan saya banyak hal tentang realitas kehidupan bermasyarakat," jelasnya.
Postingan yang dibagikan di Threads mengundang berbagai reaksi dari masyarakat yang turut bersimpati dengan penderitaan pasien.
Sementara itu, ada pula di kalangan warga virtual yang memberikan saran dan nasehat secara terbuka yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
“Pegawai seperti ini sebaiknya mengonsumsi PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) sebelum mulai bekerja atau PEP (PostExposure Prophylaxis) jika hal seperti ini terjadi secara tidak sengaja.
Seperti mereka yang bekerja di industri kesehatan juga.
"Kasihan tante itu.
Mungkin dia tidak tahu.
Lagi pula kasihan kadang melihat tukang pembersih sampah pakai tangan seperti itu.
Banyak juga kuman lainnya," ujar salah satu komentar warganet.