Israel 'Mendidih' Yahya Sinwar Ditunjuk Jadi Pemimpin Baru Hamas
Israel angkat bicara terkait kelompok Hamas, yang memilih Yahya Sinwar sebagai pemimpin kelompok itu untuk menggantikan Ismail Haniyeh, yang tewas saat berada di Teheran.
Menurut Menteri Luar Negeri Israel, terpilihnya Sinwar membuat Tel Aviv semakin yakin untuk meruntuhkan Hamas.
"Penunjukan teroris ulung Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh, merupakan alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menghapus organisasi keji ini dari muka Bumi," kata Menlu Israel, Israel Katz, dalam sebuah pernyataan di X.
Selain itu, juru bixara pasukan IDF juga mengatakan bahwa Sinwar adalah teroris yang merencanakan penyerangan di Tel Aviv.
"Yahya Sinwar adalah seorang teroris, yang bertanggung jawab atas serangan teroris paling brutal dalam sejarah," ucap Laksamana Muda Daniel Hagari, dikutip dari BBC Internasional, Rabu, 7 Agustus 2024.
Diketahui, Yahya Sinwar tidak terlihat di depan umum sejak serangan pada bulan Oktober, dan diyakini bersembunyi 10 lantai di bawah tanah di Gaza, kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada bulan Juni.
Sebelum kematiannya, Ismail Haniyeh dipandang oleh para diplomat regional sebagai tokoh pragmatis dibandingkan dengan orang lain di Hamas, pendorong utama jangkauan politik kelompok tersebut.
Di sisi lain, Yahya Sinwar dipandang sebagai salah satu tokoh Hamas yang paling ekstrem.
Sinwar saat ini berada di puncak daftar orang yang paling dicari di Israel karena mendalangi perencanaan dan pelaksanaan serangan 7 Oktober 2023.