Film Thaghut Dapat Somasi dari Kelompok Pembela Dukun, Mulai Tayang Hari Ini di Bioskop,
Film Thaghut produksi Leo Pictures resmi tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini, Kamis (29/8/2024) Dikutip dari imbd.com, film Thaghut ini digarap oleh sutradara Bobby Prasetyo. Thaghut adalah film terbaru yang mengusung genre drama horor, kisahnya ditulis oleh Lele Laila.
Film ini bercerita tentang kisah Ainun, seorang remaja yang terjerat aliran mistis yang sesat.
Disomasi kelompok pembela dukun
Film Thaghut mendapatkan surat somasi (teguran) dari kelompok yang mengklaim membela paranormal.
Film horor yang dulu sempat diboikot di media sosial ini dianggap menyinggung praktisi yang menggunakan pendekatan kultur dan klenik dalam pengobatan karena narasi yang menyebutkan dukun sesat
Diketahui, film Thaghut membawakan tema ajaran sesat yang dibawakan dukun penyembuh bernama Abah Mulya yang diperankan aktor Whani Darmawan.
Merujuk pada sinopsisnya, penonton film akan menemani Ainun (Yasmin Napper) menghadapi teror dari ajaran sesat Abah Mulya yang ternyata merupakan ayahnya.
Ada juga tokoh Bagas (Arbani Yasiz) dan Rini (Ria Ricis) yang akan menemani Ainun mengungkap misteri Abah Mulya.
Penggambaran dukun sesat ini yang dipermasalahkan kelompok tersebut.
Seperti yang tertera dalam surat somasi, Dwi Lestari, budayawan, pemelihara kejawen, dan perwakilan rekan-rekan yang berprofesi sebagai 'Dukun Putih', menyayangkan Leo Pictures memberi stigma negatif pada praktisi pengobatan alternatif.
Padahal, praktisi pengobatan alternatif ini sudah membudaya di Indonesia.
"Tindakan tersebut menjadikan profesi ini seolah-olah tindakan yang salah dan sifatnya keji," kata Dewi Lestari dalam surat somasinya.
Hal ini, lanjut dia, merugikan secara materil dan imateril bagi pihak-pihak yang disebut sebagai 'dukun putih' yang melakukan pekerjaannya secara logis dan tidak melakukan kegiatan atau upacara mistis.
Sebelumnya, film horor yang tadinya berjudul Kiblat ini juga sempat diboikot di media sosial karena posternya yang dianggap mempermainkan gerakan ibadah.
Kontroversi tersebut semakin besar setelah Majelis Utama Indonesia ikut mengomentari poster dengan potret tokoh yang melakukan gerakan rukuk secara terbalik tersebut.