Berlian Terbesar Kedua di Dunia Ditemukan di Botswana, Presiden Sampai Terkejut
Perusahaan tambang asal Kanada, Lucara Diamond, berhasil menemukan berlian terbesar kedua di dunia di Tambang Karowe di timur laut Botswana. Perusahaan tersebut menggunakan teknologi pendeteksi sinar X untuk menemukan batu mulia berharga itu
Dilansir dari The Guardian, Kamis, berlian terbesar kedua di dunia yang ditemukan di Botswana memiliki berat 2.492 karat. Berlian tersebut menjadi pesaing berlian Cullinan sebesar 3.106 karat yang ditemukan di Afrika Selatan pada 1905.
Presiden Botswana terkagum-kagum
Belum diketahui secara pasti berapa nilai dari berlian tersebut, namun penemuan ini telah membuat Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi terkagum-kagum. “Kami sangat gembira dengan penemuan berlian 2.492 karat yang luar biasa ini,” kata Presiden Lucara, William Lamb dikutip dari Straits Times, Kamis. Dalam video yang beredar di media sosial X, Masisi awalnya menutup mata ketika berlian yang ditemukan Lucara dibawa ke ruang kerjanya.
Berlian tersebut dibawa oleh Direktur Pelaksana Lucara Naseem Lahri. Berlian kemudian ditaruh di kedua telapak tangan Masisi saat kedua matanya masih terpejam.
Saat Masisi membuka mata, ia seketika berteriak "What?" dan terkejut karena berlian yang begitu berharga sampai ke tangannya. Ia menyebut, berlian tersebut tidak hanya menjadi yang terbesar kedua di dunia, tapi juga merupakan yang paling besar di Botswana. “Ini sangat berharga,” kata Masisi dalam pernyataannya.
“Dengan berlian sebesar ini, saya bisa melihat jalan raya dibangun. Kemungkinan (kami) akan melihat lebih banyak lagi,” tambahnya.
Botswana adalah salah satu produsen berlian terbesar di dunia yang merupakan sumber pendapatan utamanya.
Tambang berlian menyumbang 30 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan 80 persen dari ekspornya, menurut angka Dana Moneter Internasional. Keberadaan tanbang berlian menjadikan Botswana meraup keunntungan dalam jumlah fastastis.
Padahal Botswana dulunya adalah negara miskin setelah menyatakan kemerdekaannya dari Inggris pada 1966. Lucara mengatakan, mereka membayar royalti sebesar 10 persen dari nilai penjualan kotor berlian yang dihasilkan dari Karowe kepada pemerintah Botswana, terlepas dari apakah berlian tersebut dijual dalam bentuk kasar atau dipoles.